PARTIKEL PENYUSUN ATOM
PARTIKEL PENYUSUN ATOM
Jika disingkat (pakai unsur golongan VIII A)
4. Aturan penuh dan setengah penuh
sumber: https://smp.prasacademy.com
Atom adalah unit dasar dan bahan penyusun dari suatu unsur. Atom memulai reaksi dalam proses kehidupan yang penting serta yang terjadi di sekitar kita. Atom adalah unit dasar dari setiap substansi yang menempati ruang dan memiliki volume yang pasti. Sebuah atom terdiri dari tiga partikel utama sub-atom yaitu elektron, proton, dan neutron.
Elektron membentuk awan di sekitar inti dan terikat ke inti oleh kekuatan elektromagnetik. Di tengah-tengah atom yaitu inti yang mengandung proton dan neutron, secara kolektif atau gabungannya disebut nukelon. Nukleon terdiri dari partikel-partikel yang disebut "quark". Sebuah atom tidak memiliki struktur dan batas yang pasti.
Berikut adalah tabel ringkasan penyusun partikel atom:
sumber: https://ekaaidha.wordpress.com
sumber: https://courses.lumenlearning.com
BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum adalah suatu harga yang menyatakan keadaan orbital suatu atom.
Bilangan kuantum terdiri dari:
1. Bilangan Kuantum utama (n)
- Menyatakan kulit atau tingkat energi utama yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom.
- Bilangan Kuantum utama merupakan dasar penentu harga bilangan kuantum lainnya.
- Semakin besar nilai n, maka semakin besar ukuran orbital dan semakin tinggi tingkat energinya.
- Nilai n yang diperbolehkan adalah bilangan bulat positif (1,2,3, dst...)
n = 1 → K n = 2 → L n = 3 → M n = 4 → N (dst...)
2. Bilangan Kuantum Azimuth (โ)
- Menyatakan subkulit atau sub tingkat energi dan bentuk geometri orbital
- Nilai l yang diperbolehkan adalah bilangan bulat dari 0 hingga (n-1) atau dapat ditulis [ 0 ≤ l ≤ (n-1) ]
โ = 0 → s โ = 2 → d
โ = 1 → p โ = 3 → f
3. Bilangan Kuantum magnetik (mโ)
- Menyatakan jumlah orbital, tingkat orbital, serta probabilitas ditemukan elektron.
- Nilai mโ
yang diperbolehkan adalah bilangan bulat dari -1 hingga +1 atau dapat ditulis [-โ ≤ m ≤ +โ]
m = -โ s/d +โ
sumber: https://belajarkimiaonlineyuk.wordpress.com
4. Bilangan Kuantum spin (s)
- Menyatakan kedudukan dan arah notasi elektron pada suatu orbital.
- Nilai ms yang diperbolehkan adalah +1/2 atau -1/2
Cara pengisian elektron per kotak dengan arah atas (↑) lebih dulu jika semua kotak sudah terisi elektron ↑ baru mulai mengisi ↓
s = +1/2 ↑ (searah jarum jam)
s = -1/2 ↓ (berlawanan)
BENTUK ORBITAL ATOM
1. Orbital s
Orbital s adalah orbital dengan l = 0 berbentuk bola dengan inti atom
pada bagian tengah. Oleh karena bola hanya memiliki satu orientasi,
semua orbital s hanya memiliki satu nilai ml, yaitu ml
= 0. Orbital 1s memiliki densitas (kerapatan) elektron tertinggi pada
bagian inti atom dan kemudian densitas semakin menurun perlahan-lahan
setelah menjauh dari inti atom. Orbital 2s memiliki dua daerah dengan
densitas elektron tinggi. Di antara kedua daerah tersebut terdapat
simpul bola, di mana probabilitas menemukan elektron pada daerah
tersebut menurun hingga nol (ฯ2 = 0). Pada orbital 3s,
terdapat tiga daerah dengan densitas elektron tinggi dan dua simpul.
Pola bertambahnya simpul orbital s ini masih terus berlanjut dengan
orbital 4s, 5s, dan seterusnya.
sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016.
Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
2. Orbital p
Orbital p adalah orbital dengan l = 1 berbentuk seperti balon terpilin
dengan dua cuping. Kedua cuping terletak pada dua sisi inti atom yang
saling bersebrangan. Inti atom terletak pada bidang simpul orbital p,
yakni di antara dua cuping yang masing-masing memiliki densitas elektron
tinggi. Orbital p memiliki tiga jenis orientasi ruang, px, py, dan pz, sebagaimana terdapat tiga nilai ml
yang mungkin, yaitu −1, 0, atau +1. Ketiga orbital p tersebut terletak
saling tegak lurus pada sumbu x, y, dan z koordinat Kartesius dengan
bentuk, ukuran, dan energi yang sama.
sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
3. Orbital d
Orbital d adalah orbital dengan l = 2. Orbital d memiliki lima jenis orientasi, sebagaimana terdapat lima nilai ml yang mungkin, yaitu −2, −1, 0, +1, atau +2. Empat dari lima orbital d, antara lain dxy, dxz dyz, dan dx2−y2, memiliki empat cuping seperti bentuk daun semanggi. Orbital d kelima, dz2, memiliki dua cuping utama pada sumbu z dan satu bagian berbentuk donat pada bagian tengah.
sumber: Chang, Raymond & Goldsby, Kenneth A. 2016. Chemistry (12th edition). New York: McGraw-Hill Education
4. Orbital f
Orbital f adalah orbital dengan l = 3. Orbital f memiliki tujuh jenis orientasi, sebagaimana terdapat tujuh nilai ml yang mungkin (2l + 1 = 7). Ketujuh orbital f memiliki bentuk yang kompleks dengan beberapa cuping.
sumber: Atkins, Peter & Jones, Loretta. 2010. Chemical Principles: The Quest
for Insight (5th edition). New York: W.H. Freeman & Company
KONFIGURASI ELEKTRON
1. Asas Aufbau : Pengisian elektron dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah ke lebih tinggi.
Diagram Aufabau:
sumber: https://byjus.com/chemistry/aufbau-principle/
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnyaJika disingkat (pakai unsur golongan VIII A)
Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah
hujan, seringkali diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua
akan bermanfaat dalam menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
- Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
- Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
- Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:
- Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan
sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi
berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah.
- Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke
atas dan satu lagi mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam
kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.
2. Asas Larangan Pauli : Tidak mungkin ada elektron yang keempat bil kuantumnya sama dalam suatu atom.
Setiap orbital max diisi oleh 2 elektron yang memiliki spin yang berlawanan (ms = +1/2 dan ms = -1/2)
3. Aturan Hund : Pengisian elektron dalam orbital harus terisi semua terlebih dahulu baru boleh berpasangan.
contoh:
KHUSUS orbital d: 1/2 penuh : d4
→ d5
penuh: d9
→ d10
Hanya s yang dapat mentransferkan 1 elektron ke d.
contoh :
1. 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
2. 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital.
https://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/09/konfigurasi-elektron-dan-diagram.html
(Diakses: Kamis, 5 September 2019)
Anugrah R, Rizki. 2019. Penemuan Model Atom dan Partikel Penyusunnya. https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/15353/Penemuan-Model-Atom-dan-Partikel-Penyusunnya
(Diakses: Kamis, 5 September 2019)
Sinaga, Dian. 2019. Bilangan Kuantum. https://www.studiobelajar.com/bilangan-kuantum/
(Diakses: Jumat, 6 September 2019)
-WW-
Oleh:
Nama : Winda Wongso
NIM : C1061191024
Prodi : Ilmu dan Teknologi Pangan
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Lanjutkan lagi blognya
BalasHapusMantapp kak
BalasHapusbagusss
BalasHapusKeren kak
BalasHapusMantap kakakkk
BalasHapusKeren qaqaa
BalasHapusbagus kak sangat bermanfaat
BalasHapus๐๐๐
BalasHapusNice
BalasHapus๐๐๐
BalasHapusNtaps
BalasHapusLanjutkan kak..
BalasHapusBagus
BalasHapusMantaap
BalasHapusTerimksh kak,,sgt bermnfaat
BalasHapusTerima kasih, blognya sangat bermanfaat๐๐๐
BalasHapusGood windaa๐ฃ๐ฃ
BalasHapusMantul³
BalasHapusGood๐๐
BalasHapusBaguss ni๐
BalasHapus